
SEJARAH DESA APUAN
Yang kami maksudkan dengan sejarah Desa Apuan disini ialah sekadar tentang kronologis munculnya Desa Apuan sebagai Desa dinas hingga sekarang. Namun kurangnya data tertulis maka apa yang kami tulis/ketengahkan disini adalah hasil wawancara dengan cara sesepuh baik di Desa maupun diluar Desa. Jadi tulisan ini adalah rajutan informasi dari beberapa informan yang dianggap memadai.
Sebelum terbentuk Desa Apuan perlu kami awali dengan kewilayahan Puri Manca Jelantik. Puri Manca Jelantik merupakan Puri mana yang mengatur Banjar. Banjar diseputar Pura Pucak Padang Dawa antara lain Banjar Apit Yeh, Banjar Sandan, Banjar Titigalar. Sedangkan Banjar Apuan dimandatkan pengaturannya oleh Puri Jelantik kepada Pan Gumbeleng sebagai Mekel Apuan dari tahun 1891 - 1911.
Sesudah itu mekel Apuan dijabat oleh Pan Pegug dari tahun 1911 - 1931. Setelah pemerintahan penjajah Hindia Belanda makin memantapkan struktur kekuasaannya, maka pada tahun 1931 antara Banjar Apuan dan Banjar Jelantik distatuskan menjadi dua Desa dinas yaitu :
- Desa Apuan yang meliputi Banjar Apuan, Banjat Angseri, Banjar Tegeh dan Banjar Munduk Kepala Desanya dijabat Oleh I Nyoman Gadot.
- Desa Jelantik Yang Meliputi Banjar Jelantik, Banjar Kambangan, Banjar Sandan, Benjar Apit Yeh, Banjar Titigalar. Kepala Desanya dijabat Oleh I Gusti Raka.
Pada tahun 1946 diadakan pula penataan ulang kewilayahan Desa-Desa termasuk kewilayahan Desa Apuan dan Desa Jelantik yang menghasilkan komposisi sebagai berikut :
Wilayah Desa Jelantik dihapuskan, sedangkan wilayah Desa Apuan dimekarkan menjadi dua desa dinas yaitu :
- Desa Apuan meliputi Banjar Apuan, Banjar Jelantik, Banjar Tinungan dan Banjar Kambagan
- Desa Angseri meliputi Banjar Angseri, Banjar Tegeh dan Banjar Munduk Lum
Sejak saat itu pulalah kewilayahan Desa dinas Apuan tetap hingga sekarang.
Selanjutnya kepala desanya dijabat oleh :
- I Ketut Tinjing (Pan Mesik) tahun 1946 – 1950
- I Wayan Neja (Pan Rumas) Tahun 1950 – 1953
- I Wayan Sanggra (Pan Leneng) Tahun 1953 – 1954
- I Wayan Mendra (Pan Warka) Tahun 1954 – 1955, 1955 – 1970
- I Wayan Item (Pan Birta) Tahun 1970 – 1971
- I Nyoman Kecap (Pan Karya) Tahun 1971 – 1993
- I Made Ardana (Pan Sukadi) Tahun 1993 – 2001
- I Made Tastra SE. (Pak Vera) Tahun 2001 – 2007
- I Ketut Wardana (Pak Wulan) Tahun 2007 – 2013, 2013 -2019
Sehubungan dengan asal-usul penduduk yang mendiami masing-masing Banjar yang menjadi bagian dari Desa Dinas Apuan diatas, akan kami sajikan nama geografis spesifik sebagai berikut :
- Nama Geografis Spesifik Banjar Apuan :
- Apuan berasal dari bahasa : Bali
- Apuan berasal dari kata : Apuhan (Pamor)
- Latar belakang diberi nama Banjar Apuan.
- Pada jaman raja-raja Bali dahulu terjadi perpindahan penduduk dari Desa Apuan Bangli ke Banjar Apuan terdiri dari 21 KK yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Subrata.
- Penduduk yang berasal dari Pemecutan Denpasar, akibat dari salah seorang darinya kawin lari yang mengawini Pande dari Tonja, pindah pula ke Banjar Apuan. Percampuran dari kedua rombongan yang berasal dari dua lokasi berbeda diatas disetujui mengangkat salah seorang yang berasal dari Pemecutan Denpasar menjadi pemimpim rombongan dalam rangka merombak hutan untuk dijadikan pemukiman dan diberi nama Banjar Apuan sekarang.
Demikian sekilas terjadinya cikal bakal penduduk Banjar Apuan yang berasal dari dua (2) lokasi yang berbeda.
- Nama Geografis Spesifik Banjar Jelantik :
- Jelantik berasal dari bahasa : Bali
- Jelantik berasal dari kata : Jerantik (Jelantik)
- Latar belakang diberi nama Banjar Jelantik.
Pada abad ke 14 (1343) Arya Pengalasan pernah bermukim bersama laskarnya di seputar Banjar Jelantik sekarang untuk mengamankan Bali barat dari gangguan penduduk Bali Aga. Setelah aman beliau dengan laskarnya kembali ke Samprangan Gianyar mendampingi Sri Kresna Kepakisan. Ketika Keraton Dalem Pindah ke Gelgel Klungkung, Arya Pengalasan juga ikut pindah dan ditempatkan di Banjar Jelantik Klungkung. Keturunan Arya Pengalasan yang lahir di Jelantik Klungkung itu memakai sebutan Arya Jelantik. Pada abad ke 16 Arya Jelantik mengutus Ida Ayu Purnawati bersama rombongan untuk menuju bekas pemukiman Arya Pengalasan di Banjar Jelantik sekarang dan beliau mendirikan pemukiman disana dengan memberi nama kepada pemukiman itu Banjar Jelantik. Hal ini beliau lakukan sesuai dengan nama Banjar asal beliau yaitu Banjar Jelantik di Gelgel Klungkung. Setelah beliau wafat kepemimpinannya dilanjutkan oleh I Gusti Kedokan atau I Gusti Nyoman Mekel yang berasal dari daerah Badung Utara. Banjar tersebut sampai saat ini dinamakan Banjar Jelantik.
Pada saat terjadinya perang (uwug) Desa Kapal, serombongan penduduk Kapal menghaturkan diri ke Puri Jelantik dan rombongan ini dimukimkan disuatu lokasi yang diberi nama Kalibubuk sampai saat ini.
- Nama Geografis Spesifik Banjar Tinungan
- Tinungan berasal dari bahasa : Bali
- Tinungan berasal dari kata : Tinut (Taat)
- Latar belakang diberi nama Banjar Tinungan.
Tinungan berasal dari kata tinut yang artinya taat atau patuh. Konon pada jaman dahulu ada seorang Gusti beserta pengikutnya datang dari daerah barat dan bermukim disuatu daerah/munduk yang bernama Munduk Bangkiangsidem. Gusti tersebut diatas beserta pengikutnya sebanyak 12 KK hidup dalam situasi sederhana serta telah berhasil membangun Pura Tri Kahayangan beserta Setra.
Kehidupan ini kemudian terusik dengan bermacam mara bahaya yang tak dapat diatasi. Maka dari itu diambil kesimpulan dibawah pimpinan Gusti tersebut diatas untuk pindah/hijrah kesebelah timur munduk itu untuk mendiami daerah baru. Kaputusan ini ditaati/ditinuti oleh semua pengikutnya. Didaerah baru ini hidup mereka merasa tentram dan tempat ini diberi nama Banjar Tinungan sampai sekarang. Tinungan berasal dari kata dasar Tinut yang artinya taat terhadap perintah pemimpinnya.
- Nama Geografis Banjar Kambangan
- Kambangan berasal dan bahasa : Bali
- Kambangan berasal dan kata : Embang
- Latar belakang diberi nama Banjar Kambang
Kambangan berasal dari kata Embang yang artinya tempat kosong. Asal penduduk pada awalnya dari Kapal Badung yang membentuk suatu tempat pemondokan yang dinamakan Pondok Kebon. Lama kelamaan penduduk kena bencana diserang oleh populasi semut yang sangat besar/ganas. Untuk mengatasi hal itu penduduk Pondok Kebon pindah ketempat yang lebih aman (embang) dari serangan semut itu. Yang sampai saat ini pemukiman baru itu dinamakan Banjar Kambangan.
Demikianlah sekilas tentang asal-usul dan nama geografis spesifik dimasing-masing Banjar yang menjadi bagian dari cikal bakal Desa Apuan.